Komite Ekraf Karawang dan UBP Teken MoU Pembinaan Sub Sektor Ekonomi Kreatif dan UMKM
KARAWANG – Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten Karawang melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Buana Perjuangan (UBP) pada Kamis (5/10/2023).
Acara yang diadakan di Aula Gedung Rektorat UBP tersebut merupakan upaya dalam pembinaan sub sektor ekonomi kreatif dan UMKM di Kabupaten Karawang.
UBP merupakan salah satu universitas di Kota Karawang yang memiliki perhatian dan kepedulian tinggi terhadap pengembangan ekonomi kreatif. Kerjasama antara UBP dengan pelaku ekraf dan UMKM Karawang berlangsung sejak tahun 2021.
Ketua Komite Ekraf, Rahmat Wiguna menyampaikan dalam sambutannya bahwa tujuan dari MoU bisa melahirkan implementasi yang real melalui PKS (Perjanjian Kerjasama), diantaranya untuk jangka pendek yaitu penyusunan Big Data Ekonomi Kreatif Daerah.
“Kita berharap Karawang memiliki big data yang otentik dan lengkap,” ujar Wiguna. “Selain memiliki data, kita juga berharap ada pembinaan UBP kepada para pelaku Ekraf dan UMKM. Dan untuk penyusunan data tersebut, kita berharap bisa kerjasama dengan UBP,” pungkas Wiguna.
Deputi Program dan kerjasama Luthfi Ansori mengatakan bahwa MoU antara Komite Ekraf dengan UBP dapat menjadi momentum untuk kolaborasi lebih optimal antara pelaku Ekraf dan UMKM dengan akademisi.
“UBP dapat ikut mendorong pengembangan ekonomi kreatif lokal karena sebagai Lembaga Pendidikan mereka memiliki banyak SDM intelek dengan kapasitas keilmuan yang kuat. Oleh sebab itu adanya MoU antara Komite Ekraf dengan UBP sangat penting dalam mendorong pengembangan ekraf ke depannya,” katanya.
Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karawang, Dindin Rachmadhy, menyambut positif adanya MoU antara Komite Ekraf dengan UBP.
“Kami dari Pemerintah Daerah tidak bisa berjalan sendiri dalam melakukan pengembangan ekonomi. Perlu kolaborasi semua pihak termasuk dengan dunia Pendidikan. Diantaranya adalah seperti keikutsertaan peneliti UBP dalam hal Program Bantuan Pemerintah Berbasis Kompetensi,” katanya.
Rektor UBP, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa kerjasama dengan Komite Ekraf merupakan upaya UBP untuk pembinaan terhadap pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM di Kota karawang.
Ia mengatakan, bagi UBP adanya MoU itu merupakan kepercayaan dan tanggungjawab untuk dipenuhi. Menurutnya, Ekraf memiliki 17 sub sektor, sayangnya ditataran kebijakan belum ada pemahaman utuh tentang ekraf.
“Oleh sebab itu kami menyarankan agar sebelum adanya Big Data sebagai salah satu permintaan Komite dalam MoU, kami menyarankan dilakukan dulu pendefinisian terhadap setiap sub sektor ekraf. Tujuannya untuk memudahkan juga pembinaan terhadap para pelakunya,” katanya. (red)
Sumber : infoka