Konferesi Ilmiah Akuntansi (KIA) ke-7

Konferesi Ilmiah Akuntansi (KIA) ke-7


6-7 Februari 2020, Prodi Akuntansi Universitas Buana Perjuangan Karawang telah ikut mengadiri Konferesi Ilmiah Akuntansi (KIA) ke-7 yang juga di hadiri oleh 62 Universitas dan Sekolah tinggi se Indonesia. Mengambil tema : “Implementasi Security Managemen Untuk Meningkatkat Kualitas Keuangan di Era Digital” kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Graha Tanoto, UBHARA JAYA Bekasi.

32 co-Host yang didalamnya juga ada Universitas Buana Perjuangan Karawang sebagai co-Host dan mendelegasikan 4 pemakalah serta 30 Universitas dan Sekolah Tinggi lainnya sebagai peserta seminar. KIA 7 mendapat Rekor MURI kategori co-Host dan Pendukung Acara terbanyak di Indonesia. Total pemakalah KIA 7 mencapai 182 paper yang di presentasikan dalam 3 season. Adapun pemakalah dari Universitas Buana Perjuangan Karawang yaitu Yanti S.E., M.Ak, Carolyn Lukita, S.E.,M.Ak, Thomas Nadeak, S.E.,MM., Fista A. Sujaya, S.E.,M.Ak. serta Dekan FEB Universitas Buana Perjuangan Karawang Dr. Budi Rismayadi, S.E., MM., sebagai Moderator dalam Paralel season presentasi paper. Selain menjadi co-Host, pendukung dan pemakalah Universitas Buana Perjuangan Karawang juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU, MoA dan IA) bersama 32 Universitas dan Sekolah Tinggi co-Host dan pendukung dalam acara tersebut. Oleh karena itu, para Rektor, Dekan dan Ka. Prodi masing-masing Universitas dan Sekolah Tinggi turut hadir dalam acara tersebut.

Adapun tujuan dari kegiatan dan MoU,MoA serta IA adalah Memberikan ruang silaturahmi yang resmi antar Universitas dan Sekolah Tinggi sehingga dapat lebih cepat dalam berbagai koneksi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pemateri Seminar untuk kegiatan tersebut yaitu Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.BA sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Komjen. Pol. Drs. Dharma Pongrekun, M.M., M.H Sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, H. Sandiaga Salahuddin Uno, M.B.A.,Ph.D sebagai Enterpreneur. Moderator dalam Seminar materi pertama dibawakan oleh Dr. H. Cris Kuntadi S.E., M.M., CA., CPA., QIA.,Ak sebagai Staff Ahli Kementrian Perhubungan.

Dalam materinya Komjen. Pol. Drs. Dharma Pongrekun, M.M., M.H memaparkan terkait Kebocoran data di Indonesia sejak tahun 2013 sampai sekarang mencapai 7.094.922.061 data. Oleh karena itu kita sebagai Akuntan harus lebih safety dan teliti terkait data-data keuangan yang berkembang di era digital ini. Dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea ke 2 menyebutkan bahwa: ” Merdeka, Bersatu, Berdaulat dan Adil dan Makmur” tetapi dalam kenyataannya kondisi Bangsa Indonesia saat ini dijajah secara ekonomi dan budaya, diciptakan berbagai macam konflik, dikendalikan Negara Asing, kesenjangan sosial dan pembangunan tidak merata. Oleh karena itu, Sistem Managemen Keamanan kita harus mempunyai konsep Penyatuan Pengaturan Keamanan dalam Digitalisasi Laporan Keuangan Negara. Tantangannya adalah Penyeragaman pola pikir, ketergantungan, bentuk kendali asing dan malas berinovasi. Untuk menjawab tantangan tersebut maka solusi yang didapat yaitu membangun standard managemen keamanan nasional, membangun teknologi nasional sehingga menjadikan Indonesia yang berdikari mampu mengatur keuangan Negara.

Setelah seminar tersebut dilanjutkan Workshop penyusunan borang akreditasi 9 kriteria yang disampaikan oleh Prof. Djoko Suhardjatmo, Ph. D sebagai Dekan FEB UNS dan Assesor BAN PT serta Dr. Sekar Mayangsari sebagai Ketua PPA Universitas Trisakti dan Assesor BAN PT. Sebagai moderator dalam Workshop tersebut yaitu Prof. Dr. Tri Widiyastuti, S.E., Ak., M.M sebagai Guru Besar FE UBHARA JAYA. Dalam workshop nya pemateri menjelaskan tentang Kriteria Penilaian Baru Akreditasi (Perban 2 2017 tentang Sistem Akreditasi Nasional), Perubahan IAPS dan BAN PT dari IAPS 3.0 (Formalitas) menjadi IAPS 4.0 (fokus assesor untuk reakreditasi berikutnya), PERMENDIKBUD No. 5 Tahun 2020 l, serta 5 Strategi Akreditasi diantaranya adalah memberdayakan unit penjaminan mutu, mengupayakan aktivitas berskala nasional dan internasional, mengajukan akreditasi saat benar-benar siap untuk naik peringkat, untuk PS dan PT telah meraih status baik sekali atau unggul sebaiknya fokus ke akreditasi nasional, dan segera menarik usulan akreditasi bila ada keyakinan akreditasi tidak naik peringkat.

Universitas Buana Perjuangan Karawang sebagai Universitas yang baru berdiri beberapa tahun dan baru menghasilkan 1 lulusan, dalam kegiatan ini dapat bersaing dengan Universitas dan Sekolah Tinggi yang sudah berdiri puluhan tahun. Harapan kami kerjasama ini tetap terjalin sampai tahun-tahun berikutnya. Adapun pelaksanaan KIA 8, KIA 9 dan KIA 10 akan diselenggarakan di UKRIDA, Universitas Pelita Harapan dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Semoga Universitas Buana Perjuangan Karawang cepat menyusul menjadi Tuan Rumah KIA selanjutnya.

Similar Posts